Laporan & Liputan

Komunitas Lebah pun hinggap di khitanan massal

Sabtu, 7 Juli 2012 sebuah acara khitanan massal diadakan di musholla Nurul Hikmah, Pancoran Mas, Depok. Kegiatan ini diprakarsai oleh Komunitas Peduli Sunatan Massal bekerjasama dengan jamaah musholla Nurul Hikmah Jl. setu pancoran mas Rt. 07/18 No.68, Pancoran Mas, Depok.

Tim perwakilan Komunitas Lebah tiba di musholla Nurul Hikmah pukul 06.30 WIB. Kali ini mereka mengutus Budi & Elia untuk mendongeng dan berkreasi dengan origami. Tim ini mendapat amanah untuk menghibur para peserta khitanan massal selain grup marawis yang tampil di hari itu.

Sesuai kegiatan acara yang telah dibuat, maka acara dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Dibuka dengan sambutan dari perwakilan warga, pengurus lingkungan berikut perwakilan Komunitas Peduli Sunatan Massal. Pembuka acara dilanjutkan dengan tausiyah dan doa yang menandai dimulainya gelaran di musholla yang baru selesai direnovasi ini.Tercatat 25 nama anak yang sedianya dikhitan pada hari itu. Para peserta berasal dari warga sekitar. Tetabuhan dinamis 5 buah lagu dengan fasih dan apik dibawakan oleh grup marawis As Salafy yang beranggotakan 9 orang ini. Tak kalah seru, dongeng berjudul ‘Anak kelinci yang suka berbohong’ dan aktifitas origami membuat anak anjing dan burung merpati menemani peserta yang menunggu dengan sabar giliran untuk dikhitan.

Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar. Acara yang berakhir pada pukul 13.00 WIB berhasil mencatat tak kurang dari 27 anak telah dikhitan.

Sungguh beruntung tim perwakilan komunitas lebah dapat memenuhi undangan komunitas peduli sunatan massal, karena secara ekonomi para warga sekitar yang berprofesi sebagai pemulung tentunya sangat terbantu oleh kegiatan sosial semacam ini. Tak terkecuali melihat gairah kesenangan peserta khitan dapat dihibur dan bermain bersama. Sebut saja Soleh, yang sepanjang alunan marawis maupun dongeng terlihat murung dan kurang bersemangat, namun berubah ceria saat terlibat langsung dengan permainan sulap yang disiapkan tim komunitas lebah.

Keberadaan musholla Nurul Hikmah tentu menjadi hikmah cahaya positif mendalam bagi warga. Bangunan ibadah yang dahulu sepi dan vakum akan kegiatan itu, perlahan mulai sesak akan rutinitas pengajian anak hingga orangtua yang memenuhi 7 hari dalam seminggu. Tak berlebihan kiranya jika ucapan terima kasih disematkan kepada bapak Agus dan bapak Welly, dua diantara tokoh warga yang gigih memperjuangkan perbaikan sarana ibadah yang berfungsi sebagai tak hanya aktifitas keagamaan semata namun menjadi pusat dan wadah keilmuan para generasi penerus. Hal tersebut dibuktikan dengan dirintisnya perpustakaan kecil di dalamnya. Namun tugas para warga terhadap ‘benteng’ barunya bukannya perkara mudah, karena kurang lebih 100 m dari tempat musholla berdiri, terdapat makam yang menjadi tempat favorit untuk mereka yang ingin berduaan kala malam dan para pemakai barang haram.

Komunitas peduli sunatan massal pun menyambut baik ajakan meramaikan musholla Nurul Hikmah dengan berani keluar dari kebiasaan melaksanakan khitanan massal di daerah Jakarta Utara hingga akhirnya dapat terlaksana di wilayah Depok, Jawa Barat. Kegiatan yang ditempatkan di musholla pun menjadi pengalaman kali pertama mereka, karena sebelumnya mereka biasa melakukannya di rumah warga. Nama ‘KOMUNITAS PEDULI SUNATAN MASSAL’ adalah nama yang baru digunakan pertama kali oleh mereka. Dalam event sebelumnya mereka belum menggunakan nama komunitas dalam gelaran kegiatannya. Para anggota yang kebanyakan berstatus karyawan TV swasta terlihat sangat menyatu dengan panitia lokal yang berasal dari warga sekitar. Hal tersebut dapat dipahami karena kegiatan ini adalah event ke-4 mereka. Dipimpin oleh mas Okky sebagai penanggung jawab, komunitas peduli sunatan massal membawa manisnya berbagi yang mampu membawa komunitas lebah hinggap di khitanan massal kali ini.

Laporan tim komunitas lebah dari depok, jawa barat.
Elia & Budi bersama penyelenggara acara
Origami membuat kucing